Jumat

TERNYATA, MENABUNG ITU BISA MEMBUAT KITA RUGI?!


 
  
Rasanya aku bener-bener terhenyak, ketika membaca artikel wawancara di bawah ini. Selama ini tidak pernah terpikirkan olehku mengenai perhitungan untung rugi suatu tabungan uang di Bank. Tapi aku yakin, kebanyakan orang pun akan berpikiran sama sepertiku. Tujuan mereka menabung adalah menyimpan uang di Bank agar aman dari pencuri dan ingin mendapat untung dari iming-iming bunga Bank. Tapi percaya atau tidak, berikut ini akan aku buktikan lewat sebuah wawancara oleh Jaleswari Pramodhawardani dengan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Huzna Zahir yang akan membahas mengenai tabungan di bank yang menjadi minus.
Pahami Konsekuensi Menabung di Bank

Saya Jaleswari Pramodhawardani akan berbincang dengan tamu kita Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Huzna Zahir mengenai tabungan di bank yang menjadi minus. Selama ini saat menyimpan uang di bank, kita tidak pernah peduli, tidak pernah cek, tapi tabungan kita terus berkurang walaupun tidak melakukan pengambilan.

Huzna Zahir mengatakan masyarakat harus melihat biaya bank saat menabung di bank karena itu akan mempengaruhi nilai minimal uang tabungan kita agar tidak merugi. Jika uang tabungan kita di bawah nilai minimal, maka uang yang masuk dari bunga dan yang keluar akibat biaya lebih besar biayanya. Kadang-kadang kita tidak menyadari hal itu.

Menurut Huzna Zahir, bank-bank seharusnya terbuka terhadap informasi perkiraan nilai minimal uang tabungan atau minimal saldo agar tidak menjadi minus terpotong biaya administrasi bank. Untuk konsumen, hak informasi itu sangat penting. Di sisi lain, di pihak bank juga ada Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang mengatakan soal transparansi informasi produk bank.

Berikut wawancara Jaleswari Pramodhawardani dengan Huzna Zahir.

Penelitian teman-teman di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tentang tabungan di bank, menarik sekali. Terus terang saya sebagai orang awam seperti disadarkan karena kadang-kadang saya juga bertanya-tanya setiap mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) tiba-tiba tabungan saya berkurang, padahal saya merasa tidak pernah mengambil uang saat itu. Bagaimana hasil penelitian YLKI tentang tabungan di bank?

Penelitian tersebut berangkat dari adanya informasi dan juga pengalaman beberapa teman di YLKI. Ada beberapa orang di sekitar YLKI mengatakan, "Lho, ternyata saya punya uang tiga juta di tabungan minus lho." Kita melihat Rp 3 juta itu bukan nilai yang sedikit. Setelah pikir-pikir, kita melihat pasti ada unsur akibat selisih antara biaya bank dengan bunga bank yang tidak imbang. Jadi lebih besar biaya administrasi bank dibandingkan bunga yang kita terima.

Lalu kita berinisiatif melakukan survei terhadap bank-bank yang ada di Jakarta. Kita mengambil sampel 20 bank domestik karena saldo minimal di bank asing Rp 50 juta. Jadi tidak mungkin. Selain itu, kita juga melihat paling tidak konsumen YLKI rata-rata adalah mereka yang memiliki tidak banyak uang dan ingin menabung, tapi mereka tidak tahu apakah ada risiko atau tidak. Yang terbayangkan adalah ingat sewaktu kecil diajari menabung. Masukkan uang ke bank, kemudian lama-lama mendapat untung karena ada bunga, bunga, dan bunga. Itu adalah persepsi yang selama ini melekat di kalangan masyarakat umum dan bawah. Berangkat dari persepsi itu kita melakukan survei di 20 bank yang cukup besar. Kita berangkat dari nilai Rp 1 juta. Itu pun kita bertanya-tanya kiri dan kanan, apakah saya pantas atau tidak membuka tabungan kalau mempunyai uang Rp 1 juta.

-       Jadi saldo minimal itu lebih untuk kepentingan bank dibandingkan untuk kepentingan nasabah.
-       Sebetulnya saldo minimal itu lebih seperti ini: jika saldo nasabah di bawah ketentuan yang ditetapkan bank maka nasabah tidak bisa melakukan transaksi.
-       Kita harus melihat biaya banknya karena itu akan mempengaruhi nilai minimal tabungan karena biaya setiap bank beda. Kalau biaya bank sekitar Rp 5.000 mungkin kita harus mempunyai sekitar Rp 3,5 juta. Namun untuk biaya bank yang lebih tinggi lagi, misalnya Rp 7.500, mungkin kita minimal harus memiliki tabungan sekitar Rp 4,5 juta.

Aku persingkat saja, karena hanya ingin membagikan bagian yang terpentingnya saja. Intinya mulai  sekarang, kita meski mempertimbangkan segala baik buruknya sebelum melakukan suatu keputusan. Apalagi mengenai masa depan keuangan kita, sebaiknya konsultasikan dengan ahli perencanaan keuangan kalau memang diperlukan. Atau alternatif lain yaitu, investasikan uang Anda agar bisa berkembang. Tentunya kepada pihak yang Anda percaya dan bisa menangani keuangan tersebut secara profesional.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Amin ^^


2 komentar:

  1. Smua hal memang hendaknya harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu, untuk kemudian bisa diputuskan tindakan mana yang terbaik...

    BalasHapus
  2. menurut saya dilihat dari beberapa kasus tertentu, jika kita gunakan perbangkan untuk menabung saja memang rugi karena bank membutuhkan biaya operasional, investasi dan sdm. jadi kita sebagai nasabah juga harus bisa memanfaatkan program lain dari bank tersebut, sehinga terjadi timbal balik keuntungan antara perbankan dan nasabah.

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komentarnya ya...
Terima kasih